MENGENAL BRIDGE JARINGAN KOMPUTER
SUBSTANSI :
1. PENGERTIAN
2. LATAR BELAKANG
3. FUNGSI DAN CARA KERJA BRIDGE
4. JENIS BRIDGE JARINGAN
5. KARAKTERISTIK BRIDGE
6. KEUNTUNGAN BRIDGE
7. KELEMAHAN PADA BRIDGE
1. PENGERTIAN
Bridge adalah
perangkat jaringan yang digunakan untuk memecah jaringan yang besar.
Bridge bekerja pada layer data-link dari model OSI. Bridge bekerja
dengan mengenali alamat MAC asal yang mentransmisi data ke jaringan
dan secara otomatis membangun sebuah table internal. Tabel ini
berfungsi untuk menentukan ke segmen mana paket akan di route dan
menyediakan kemampuan filtering.
2. LATAR BELAKANG
Banyak
organisasi/perusahaan yang memiliki lebih dari satu LAN dan
berkeinginan untuk menghubungkan LAN-LAN nya itu. LAN dapat
dihubungkan dengan perangkat yang disebut Bridge, yang beropreasi
dalam data link layer. Pernyataan ini berarti bahwa Bridge tidak
memeriksa header network layer dan kemudian dapat menyalin
paket-paket IP, IPX dan OSI sama baiknya, sebaliknya IP murni dan
IPX atau router OSI hanya dapat menangani paket yang bersal dari
dirinya sendiri.
Ada enam alasan mengapa sebuah
organisasi/perusahaan memekai beberapa buah LAN, yaitu :
-
Banyak departemen di universitas atau perusahaan memiliki LAN-nya masing-masing. Hal ini terutama ditujukan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi, workstation dan servernya sendiri. Karena tujuan dari berbagai departemen berbeda, maka departemen yang berbedaakan memilih LAN yang berlainan pula, tanpamempertimbangkan LAN yang dipilih oleh departemen lainnya. Cepat atau lambat akan terjadi kebutuhan untuk berinteraksi, karena itu diperlukan Bridge. Dalam contoh ini beberapa Lan terbentuk disebabkan otonomi masing-masing pemiliknya.
-
Organisasi mungkin secara geografis tersebar di beberapa bangunan yang terpisah cukup jauh. Maka akan lebih murah untuk memiliki LAN terpisah di masing-masing bangunan dan menghubungkannya dengan bridge dan link infra merah dibanding harus memakai kabel coaxial yang menghubungkan semua tempat kedudukan LAN itu.
-
Mungkin perlu dipisahkan apa yang secara logikanya berupa LAN tunggal menjadi LAN-LAN yang terpisah untuk mengakomodasi beban. Misalnya, di banyak universitas terdapat ribuam workstation yang bisa digunakan oleh mahasiswa dan dosen. Biasanya file berada di mesin file sever, dan didownload ke mesin pengguna berdasarkan permintaan. Besarnya ukuran sistem ini menghambat penyimpanan seluruh workstation di dalam LAN tunggal, total lebar pita yang diperlukan terlalu besar. Karena itu digunakan beberapa LAN yang dihubungkan oleh bridge . masing-masing LAN berisi cluster workstation yang memiliki file server nya sendiri, sehingga sebagian besar lalu lintas dibatasi ke sebuah LAN tunggal dan tidak menambah beban ke backbone.
-
Beberapa situasi LAN tunggal akan cukup memadai dalam hal bebannya, namun jarak fisik antara kedua mesin terjauhnya terlalu besar. Bahkan bila pemasangan kabelnya cukup mudah, jaringan tidak akan bekerja karena terlalu banyak delay pulang pergi yang cukup panjang. Satu-satunya penyelesaian adalah dengan membagi-bagi LAN dan memasang bridge di antara segmen-segmennya. Dengan menggunakan bridge, maka jarak fisik total yang tercakup akan bertambah.
-
Terdapatnya masalah dalam hal reliabilitas. Pada sebuah LAN tunggal, simpul yang rusak tetap mengeluarkan aliran kontinyu sampah akan membuat Lan menjadi pincang. Bridge dapat disisipkan pada tempat-tempat yang kritis, seperti halnya pintu darurat pada bangunan, untuk mencegah simpul tunggal yang sulit ikendalikan untuk menyebabkan sistem keseluruhan menjadi tidak berfungsi. Tidak seperti repeater, yang hanya menyalin apa saja yang dilihatnya, bridge dapat diprogram untuk melatih bebrapa kebijakan tentang apa saja yang harus disampaikan dan apa saja yang tidak perlu disampaikan.
-
Bridge dapat memberikan kontribusinya terhadap keamanan organisasi. Sebagian besar antarmuka LAN memiliki mode tidak membeda-bedakan, di mana semua frame diberikan ke komputer tidak hanya yang di alamatkan ke komputer. Mata-mata dan orang lain ingin selalu tahu urusan orang lain sangat menyenangi fitur ini. Dengan menyisipkan bridge ke beberapa tempat dan secarahati-hati tidak meneruskan lalu lintas yang spesifik, mungkin saja dilakukan pengisolasian bagian-bagian jaringan sehingga lalu lintasnya tidak akan menyimpang dan jatuh ke tangan yang salah.
3. FUNGSI DAN CARA
KERJA BRIDGE
Bridge, juga dikenal
sebagai switch layer 2, dari perngertiannya bridge adalah perangkat
keras yang digunakan untuk membuat koneksi antara dua jaringan
komputer yang terpisah atau untuk membagi satu jaringan menjadi dua.
Kedua jaringan komputer ini biasanya menggunakan protokol yang sama;
Ethernet adalah contoh dari protokol ini.
Fungsi Bridge ini
tidak terbatas pada Personal Komputer (PC), printer, router, switch
dan hub. Perangkat yang terhubung ke jaringan melalui kartu adapter
Ethernet memiliki apa yang dikenal sebagai alamat Media Access
Control (MAC), juga disebut alamat fisik dari perangkat keras.
Inilah yang secara unik mengidentifikasi perangkat untuk alamat yang
kemudian dapat menentukan mana jaringan perangkat sedang terhubung.
Fungsi Bridge terutama
untuk meneruskan data berdasarkan alamat MAC dari perangkat pengirim
dan penerima. Operasi ini membantu untuk menghilangkan apa yang
dikenal sebagai collision domain. Salah satu cara untuk
mendefinisikan sebuah collision domain adalah jaringan di mana satu
perangkat, juga disebut simpul, memaksa semua alat lain untuk
menerima ketika sedang mengirim paket data. Definisi lain menyatakan
bahwa domain tabrakan terjadi ketika dua atau lebih perangkat
mencoba untuk mengirimkan informasi pada saat yang sama persis.
Jaringan menjalankan Carrier Sense Multiple Access/Collision
Detection (CSMA / CD) harus, secara teori, dilindungi dari tabrakan
yang terjadi, tetapi CSMA/CD ini bisa saja gagal.
Setiap kali tabrakan
terjadi, transmisi paket data yang efisien sangat dikompromikan.
Semakin banyak perangkat yang berada di jaringan mencoba untuk
mengirimkan data, semakin besar peluang tabrakan terjadi. Sebuah
Fungsi Bridge dapat digunakan untuk segmen satu jaringan menjadi
dua, sehingga mengurangi jumlah perangkat bersaing untuk hak
transmisi. Misalnya, jika jaringan A memiliki 20 perangkat,
ada kemungkinan bahwa dua atau lebih dari mereka akan mencoba
untuk mengirimkan data pada saat yang sama dan menyebabkan tabrakan.
Jika Network Bridge ditambahkan, dapat membagi jaringan A ke
jaringan A dan B dengan masing-masing 10 perangkat.
Setelah Network Bridge
dimasukkan, maka akan dimulai “pengaturan” transmisi data dalam
perangkat pada dua jaringan. Network Bridge menyelesaikan ini dengan
merekam alamat MAC dari perangkat dalam sebuah tabel yang secara
otomatis dihasilkan tanpa diprogram untuk melakukannya. Ketika
perangkat pertama mentransmisikan data, Network Bridge akan
menambahkan alamat MAC sebagai tabel forwarding untuk referensi di
masa mendatang. Network Bridge juga melihat alamat MAC dari tujuan
atau perangkat penerima. Jika tidak muncul dalam tabel, Network
Bridge akan menyiarkan paket data ke semua perangkat pada kedua
jaringan untuk menemukan tujuan.
Tabel forwarding
langsung dibangun, Network Bridge tidak harus menunggu sampai
menerima transmisi dari perangkat sebelum dapat belajar dengan
alamat MAC. MAC address dari perangkat penerima juga harus
mempelajari saluran, pencarian lokasi tujuan. Setelah tujuan
merespon, alamatnya juga ditambahkan ke tabel forwarding dari
Network Bridge. Akhirnya, semua alamat MAC akan ditangkap dan data
paket akan efisien dialihkan langsung ke tempat tujuan. Ini akan
terjadi tanpa semua perangkat harus mengantri untuk proses
transmisi.
4. JENIS BRIDGE JARINGAN
-
Bridge Lokal: sebuah bridge yang dapat menghubungkan segmen-segmen jaringan lokal. Yaitu bridge yang mengkoneksikan media kabel yang satu dengan media kabel lainnya, contoh penggunaannya dapat dilihat pada hub,switch, atau modem.
-
Bridge Remote: dapat digunakan untuk membuat sebuah sambungan (link) antara LAN untuk membuat sebuah Wide Area Network.
-
Bridge Nirkabel: sebuah bridge yang dapat menggabungkan jaringan LAN berkabel dan jaringan LAN nirkabel atau beberapa media yang koneksinya media wireless. Aplikasinya dapat di lihat pada fungsi Acces Point untuk implementasi Hostpot.
5. KARAKTERISTIK BRIDGE
-
Bridge dapat mengontrol broadcast pada jaringan yang terkoneksi melalui dirinya.
-
Seperti halnya fungsi switch, Bridge juga dapat mempelajari paket frame yang diterima dan alamat MAC tujuan untuk melakukan transmisi data/paket.
-
Bridge dapat membantu membuat segmen jaringan luas menjadi lebih kecil agar mudah di monitor.
-
Bridge juga dapat melakukan routing.
6. KEUNTUNGAN BRIDGE
-
Memindahkan data melewati intermediate network dengan protokol yang tidak sama.
-
Dapat mengurangi collision atau tabrakan pada saat pengiriman paket dalam jaringan.
-
Memungkinkan koneksi pada jenis network yang berbeda.
-
Dapat mengembangkan kapasitas network dan mengurangi resiko kepadatan traffic.
7. KELEMAHAN PADA BRIDGE
-
Bridge tidak dapat memblokir paket broadcast
-
Menambah delay pada jaringan.
-
Bila alamat yang di terima tidak di kenal oleh bridge, maka dapat di siarkan berita ke jaringan segmen lain serta perihal ini bisa mengakibatkan berlangsungnya broadcast strom ( badai siaran ) yang dampaknya bisa bikin jaringan macet keseluruhan.
-
Meskipun bisa mempunyai domain collision yang tidak sama, namun peralatan bridge cuma mempunyai satu broadcat domain.
-
Tehnik bridging dapat mengonsumsi banyak bandwidth.
EmoticonEmoticon